Monday, March 30

Bandung Forest Walk Tour

Tepat seminggu sebelum gua "seharusnya" sidang akhir gua melakukan a day trip to somewhere that i never been this place. And now tepat dua minggu setelah gua "seharusnya" telah sidang, bener - bener belum ada kejelasan nasib sidang gua gimana. Padahal banyak temen gua yang berjalan aja tuh sidang online di tengah bencana ini di berbagai jurusan dan universitas. Jujur gua agak muak ya dengan sistem ketidakjelasan prodi ini, kalaupun emang iya skripsi cuma direview saja tolong lah diberi penjelasan dan dipercepat juga hasilnya. Ini skripsi ngerjainnya bulanan dan udah sampe daftar sidang tapi sampe detik ini belum ada penjelasan? Haduh, ini skripsi bukan tugas ecek - ecek sih tolong dimengerti bapakk. Heee maaf curhat sedikit. Oke bahas ke topik inti.

 -
Jadi tepat setelah dua minggu "seharusnya gua sudah sidang" gua bakal menceritakan beberapa moment dan tempat yang sangat menarik selama a day trip kemarin. Tempat yang gua kunjungi kali ini adalah tepat di tengah kota Bandung. Bukan alun - alun Kota Bandung, tapi Forest Walk Babakan Siliwangi. Babakan Siliwangi ini merupakan satu dari kawasan hutan kota yang masih ada di Bandung. Tempat ini cocok banget buat manusia yang sedang butuh refreshing ditengah kesibukan karena konsepnya yang "back to nature".

For me, it's a perfect place to strolling around while enjoy some fresh air and green scenery. Bagi warga Bandung terutama Jatinangor which is my base gak perlu jauh - jauh ke Lembang ataupun Ciwidey buat ngeliat yang ijo - ijo seger cukup ke tempat ini saja. I swear, this place is worth visiting. THE MOST important thing is it's free entry but if you bring your own vehicle you must pay for parking fee. So here are the stock photos of "Baksil".

2.7 km pathway along the middle of forest

Oh iya, untuk teman jalan kali ini adalah teman seper-ambis-an yet compassion towards others. This our first trip to our mini vacation. This trip is really essential at that time for me because I really need a break to relieving stress before sidang akhir, moreover, I surrounded by best companion during this trip and make this trip is full of love. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan selama mengunjungi tempat ini, makan, minum, berjalan, berolahraga, relax di kursi sambil menghirup udara segar dan mendengar kicauan burung, serta berfoto - foto seperti saya dan teman saya lakukan di tempat ini.
We are not even forget to do university visit: ITB. At there, we try some recomendation food and have mini celebration of Fajar's birthday.

That's the end of that day. Having best quality time with the best of the best partner in uni life. Btw, thanks to Daneira for recomend this beautiful place while we don't need to go to Stone Garden, Padalarang for the best spot.
Share:

Tuesday, January 28

Baduy Trip

Sewaktu lagi rebahan sambil scrolling facebook, gua menemukan postan tentang ajakan share cost ke Baduy. Dari dulu gua udah memimpikan untuk bisa pergi ke salah satu desa yang masih primitif di berbagai belahan Indonesia. Namun saja, untuk saat ini baru kepikiran untuk berkunjung ke kampung naga yang ada di Garut dan ke suku baduy yang ada di Lebak, Banten karena lokasinya yang cukup dekat dari tempat gue tinggal.

Baduy merupakan suku pedalaman yang berada di Provinsi Banten. Ditengah modernnya dunia sekarang ini, suku tersebut masih mempertahankan kearifan lokalnya dengan memegang erat teguh adat dan budayanya sehingga tidak menggunakan perkembangan teknologi dalam menjalankan hidup. Suku Baduy ini dibagi menjadi Baduy luar dan Baduy dalam. Pada kesempatan kali ini, gue mencoba Baduy luar. Keduanya sama - sama bermukim ditengah hutan dan tidak menggunakan listrik. Cuma bedanya, Baduy dalam ini lebih ketat lagi peraturannya, tidak boleh menggunakan hape dan menggunakan barang kimia seperti sabun, dll. Selain itu, di baduy dalam juga tidak adanya proses jual beli barang, mereka semua masih melakukan barter dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Gua bersama orang - orang yang baru kenalan di stasiun rangkas bitung, memulai perjalanan menggunakan elf dari stasiun sampai ke area baduy. Sampai stasiun gua pikir daerah Banten tuh dingin ya, gua udah persiapan pake sweater dan taunya baru keluar stasiun aja panasnya pol padahal baru jam sepuluh pagi. Dari  stasiun, tujuan utama yang akan dikunjungi adalah jembatan akar. Perjalanan memakan waktu sekitar dua jam. Di tengah perjalan tuh tiba - tiba hujan deras, dan elf nya bocor atapnya. Haduh suek banget deh asli, yang lain pada melindungi diri pake ponco lah gua buka payung di elf krn gabawa ponco. Udah gitu jalanannya kan naik bukit turun lembah ditambah supir elf yang sesuka hatinya aja bawa elfnya jadi terpontang - panting. Lengkap deh penderitaan gua di awal perjalanan.

Jembatan akar ini emang bagus banget, worth to visit kalo ke Baduy meskipun total trekking pp dua jam. Ini juga kebayang kan jalanan setapak terus licin karena hujan dan naik turun tanjakan yang sangat ekstrim. Kaki gue untungnya kemarin udah sempet latihan jalan - jalan di Jogja. Jadi tetep aja ya capek banget betis gua, tapi untung aja sih gak keram, bahaya. Sepanjang perjalanan tuh pemandangannya hutan. Belom ngeliat rumah baduy nya sama sekali, cuma sering banget ngeliat anak - anak yang mikul banyak duren di pundaknya. Dan ternyata jalur trek tersebut memang bukan pemukiman suku baduy tapi area perkebunan. Anak - anak tersebut hebat banget, gue ngelawatin jalur trek cuma bawa diri sama payung aja udah repot maksimal tapi beda dengan anak - anak yang keren itu. Fyi, anak - anak baduy tersebut tidak diperbolehkan untuk sekolah tetapi mereka semua masih bisa diajak ngobrol bahasa indonesia, walaupun gak lancar banget.

Setelah dari jembatan akar, langsung berangkat lagi ke Terminal Ciboleger menggunakan elf. Terminal tersebut merupakan parking lot dan start sebelum memasuki kawasan suku baduy. Sampe sini udah Maghrib, dan masih dalam kondisi hujan kita lanjutkan night trekking selama sejam. Ini pikiran gua udah semerawut banget dengan kondisi badan yang basah, pegel, capek, dan pengen rebahan. Jalannya ini bener  bener nanjak dari start sampe kawasan pemukiman rumah. Ya, tanah datar tuh paling cuma beberapa langkah dan dilanjutkan kembali nanjak. Licin banget itu tanah ditambah lagi gelap banget cuma modal senter hape yang cuma buat nerangin langkah kaki. Pas sampe depan rumah baduy, first impression gua: gelap. Emang se ngga ada penerangan itu kecuali senter. Disini gua bingung banget, badan keringetan dan kecampur air hujan. Udah gak enak banget, mau mandi tapi jauh banget coy harus turun lagi ke bawah. Jadinya gua ganti baju aja dan dioles dikit lah badan pake tissue basah terus cuci muka dengan persediaan air gua yang melimpah. Nah ini sih, yang bikin beban gue bertambah pas trekking nanjak itu bawa aqua 2 liter + cemilan alfamrat pas di terminal.

Keesokan harinya, sekitar jam 8 pagi kita eksplor tempat yang wajib dikunjungi juga yaitu jembatan gantung dan beberapa tempat terkenalnya di Baduy. Ini perjalanan melelahkan banget, satu jam trekking ditambah kondisi jalan yang harus hati - hati dengan kondisi jalan yang masih basah. Keprosot tuh udah jadi hal yang biasa banget. Istirahat setiap dataran atau tempat untuk duduk udah jadi hal yang sangat ditunggu bagi setiap orang. Dan seperti biasa masih banyak bertemu anak - anak baik itu cewek maupun cowok yang memikul durian lebih dari lima buah. Dan harga ongkos kirim dari kebun sampai ke terminal adalah 500rupiah per duriannya. Ini agak sedih gimana gitu ya. Nah, kalo yang remajanya atau bapak - bapak membawa kayu - kayu besar dan juga bawaan pengunjung (as porter). Mereka ini super strong banget, gue salut banget sama mereka yang pekerja keras.

Ini beberapa foto terbaik yang gua ambil selama perjalanan pagi itu. capek iya, pengalaman dapet, temen juga dapet, dan seneng banget bisa melihat kehidupan dari sisi yang berbeda. Pokoknya gue bakal menjelajah tempat - tempat keren yang ada di Indonesia lagi.
 
 

Dan ini beberapa orang selama perjalanan Baduy luar.
 


So, buat temen - temen yang mau kesini harus menyiapkan kondisi fisik dan tentunya teman perjalanan. Karena biar lebih murah dan perjalanan yang lebih bermakna. Jangan lupa untuk membawa barang sedikit mungkin mengingat trekking yang cukup kejam jalannya. By the way guys, durian disini bener - bener murah dan manis rasanya. Cocok banget buat dibawa oleh - oleh tapi baiknya dipakein tupperware aja biar gak ribet. Sebagai orang yang gak suka durian, gue cuma bisa melihat reaksi temen - temen yang makan durian dengan penuh kenikmatan.
-

Dari sini gue sadar bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu tidak mudah, butuh perjuangan ekstra untuk mendapatkannya dan tidak lupa untuk selalu tetap bersyukur dalam kondisi apapun. Empat jam trekking total perjalanan ini juga mengajarkan gua untuk tetap berolahraga sampai nanti sudah tua. Kebetulan trip gua ini tuh ada nenek gaul gitu yang umurnya sudah 60 tahun yang masih kuat aja tuh menanjak dengan trekking pole kesayangannya. Jangan kalah deh. Terus juga harus lebih berbaur dengan alam, bersahabat dengan alam untuk tidak merusak lingkungan alam agar dapat mencapai keseimbangan antar alam dan manusia.
Share:

Wednesday, November 27

Sebuah Proyek


Gue juga bingung awalnya gimana bisa ikut project ini, semuanya secara tiba - tiba. Project yang cukup besar dan cukup menantang. Kali ini bukan project di bidang akademik melainkan sebuah acara besar. Iya, acara ulang tahun fakultas namanya Phi Epsilon Beta Nite. Di project kali ini, cukup hectic juga ya prosesnya. Tapi gue sangat beryukur pernah terlibat dalam acara besar ini karena banyak pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga buat gue ambil.

Pada kesempatan ini, gue bertugas sebagai testimoni, jadi yang membuat video testimoni dari berbagai alumni. Gue nggak sendiri, gue bertugas bersama super team yaitu Tasya dan Yusti. Hal pertama yang dilakukan kedua temen gue itu adalah mengkontak alumni yang telah ditentukan untuk direkam video. Sambil menunggu jawaban, super team mulai mengkonsep mau seperti apa video ini nantinya. Kalo cuma ngekonsep video mah hal mudah yaa apalagi team ini lulusan media informasi himpunan semua jadi tentu sudah punya akreditas yang membanggakan, yang susahnya itu adalah eksekusinya...

Setelah didesak oleh Dosen dan juga waktu yang sudah semakin mepet. Akhirnya kita semua gerak untuk ngeshoot video, dimulai dari gedung FEB Jatinangor sampe gedung FEB Dipatiukur. Lanjut kebagian shooting yang paling susah adalah alumni. Susah dalam mencocokkan jadwal dan susah dihubungi adalah kendala utama yang ditemui. Berhasil shoot video alumni lima orang sudah bersyukur loh, nyari ke kantornya, nyamper ke lokasi yang ditentukan, bahkan ngejar sampe ke rumahnya. Tapi alumni yang ditemui ini bener - bener ramah banget. Kita gak cuma beres ngeshoot video tapi juga dapet banyak banget saran & cerita perjalanan yang mengajarkan arti sebuah kehidupan. Hal penting tersebut yang bisa dijadikan sebagai motivasi untuk menghadapi life crisis seperti saat ini, sangat insightful. Mereka ini sangat baik dan peduli sama kita banget layaknya adik mereka sendiri. Padahal jarak angkatan terpaut jauh tapi tidak menyurutkan mereka untuk saling berbagi.
Salah satu alumni yang kita shoot, namanya Pak Luki. Beliau masih bersedia diganggu waktu santainya di hari weekend.



Ditengah  mencari alamat berbagai alumni, kita melakukan early celebration sembari melepas penat mahasiswa tingkat akhir. Dipilih lah kafe terbaru di sekitaran Borromeus dengan harga yang tidak terjangkau buat kantong mahasiswa. Positifnya ya lumayan lah menambah stock foto profile.




Dalam proses pembuatan video, super team dibantu oleh super person yaitu Kiki. Ngerjain beberapa video tambahan yang diminta dosen dan juga revisi video utama dalam waktu semaleman suntuk. Kalo bisa digambarkan gimana pusing dan stressnya malem itu hmm bisa terlihat dibalik senyuman wajah di foto ini (hehehe gakeliatan). Dan di  malem itu, gue juga lagi ngerjain revisian usulan penelitian skripsi gue yang dikumpul besok siang. Lengkap deh beban otak gue. Oiya, happy birthday juga untuk Kiki.


Hari H acara, jadi penunggu booth sound system. Disini kita yang bakal mengoperasikan video dari layar laptop sambil kadang gantian juga jaga photobooth. Perasaan saat itu parah gak tenang karena deg - degan coy mau nampilin hasil dari video yang kebut semalam. Tapi waktu video selesai diputar, wah senangnya bukan main. Berikut juga dengan selesainya pemutaran video tambahan yang hanya bisa dikerjakan melalui after effects. Meskipun ada misscom juga dengan MCnya, gapapa tetep bangga. Kebahagiaan ketika video telah berhasil ditampilkan di tengah acara terlihat dari ekspresi wajah berikut. Hahaha pokoknya senang banget beres kerja bareng mereka.



Dan terakhir adalah foto all panitia. Panitia yang isinya dosen - dosen keren dan mahasiswanya kebanyakan alumni budak proker himpunan. Mantap jiwa. Penutupan menjadi panitia acara kampus sebelum melepas status dari mahasiswa nih. Ah, bakal kangen!
Share:

Monday, July 1

The Real Camping

After short discussion until decided the best place and make a list some equipment for this project, akhirnya bisa merasakan juga yang namanya camping beneran di alam terbuka. Camping kali ini dilakukan dalam rangka mengisi waktu libur semester yang sangat panjang dan kebetulan gua sedang berada di Jatinangor untuk mengurus beberapa keperluan sebelum magang dan mengambil stnk yang sempat ditilang. Untuk tempat camping sendiri kita putuskan berada di sekitar Sumedang yaa kira - kira sejam lah dari Jatinangor. Bermodalkan 3 motor (satu rental krn orang - orang gada yg stay di Jatinangor) dan uang patungan sebesar 60 ribu saja langsung cus ke tempat camping di siang hari dari Pondok Tiara.

Perjalanan sekitar sejam sangat amat memerlukan tenaga ekstra dan keahlian dalam menaiki motor. Ini berasa banget sewaktu sudah sampai kawasan tempat camping. Berhubung tempat camping ini berada di atas bukit, jadi kebayang ya betapa effortnya untuk bisa menaiki beberapa tanjakan. Ditambah lagi beberapa track yang sangat ekstrim seperti tanjakan yang medan dari awalnya itu bebatuan kecil sampe besar yang suka membelokan stang motor tiba - tiba dan tanah ataupun pasir yang sangat licin. Jadi kalo ditotalin struggle pas udah dikawasan camping sampe camp ground nya sampe deh dua jam.

Ini keadaan ketika berada ditanjakan, karena motor sewaanya udah butut, digas malah mundur alhasil jadinya harus didorong. Belom lagi driver-nya mirip buto ijo.
Sampe camp ground, kita langsung bangun tenda karena kondisi yang sudah hampir gelap. Pemandangan saat itu bener - bener gokil bro. Sumpah gue bener takjub banget dengan pesona indahnya pemandangan disana. Masih asri dan segar banget. Setelah bersusah - susah ngegas motor dengan medan track yang sangat menjengkelkan akhirnya terbayarkan dengan melihat langsung pemandangan yang keren ini. 

Setelah tenda beres, di malam hari kami menyiapkan segala hal untuk memasak. Bahu membahu membantu yang bisa dibantu agar masakan segera tersaji. Meskipun capcay yang terlalu banyak sayurannya dan nasi yang dibawa masih keras tidak mengurangi kenikmatan dalam kebersamaan. Ditambah lagi nikmatnya bersatu dengan alam lepas. Dan gue sangat takjub lagi ketika malam hari banyak bintang - bintang menghiasi langit gelap saat itu. Like men, lo gaperlu jauh - jauh ngejar milky way sampe ke ujung dunia kalo di Indonesia khususnya Sumedang aja udah menyediakan alam se-indah ini. Kalo aja kemarin gua bawa kamera, gua bakal menangkap indahnya moment di atas bukit tersebut dengan sajian milky way yang sangat eksotis. Untungnya, village light dari tangkapan kamera hape bagus juga.

Malam hari di tenda dan berada di alam sangat menyenangkan. Banyak hal yang bisa dilakuin selama di tenda apalagi yaa selain mengobrol. Pokoknya malem hari di tenda itu ajang buat mendekatkan diri satu sama lain. Untung aja sih ada yang bawa uno jadi menambah keseruan selama di tenda. Ini menjadi alasan gua sangat amat suka camping terutama dengan teman - teman terdekat.

Di pagi harinya, tepat sebelum matahari bersinar benderang gak kalah epic nya coy. That was spectacular for me. I was marvel at it's beauty. Sunrise nya edan pisan. Gue mengambil banyak foto untuk bisa mengabadikan keindahan tersebut dari balik layar handphone. Emang keindahan alam tuh bagi gue yang paling utama kalo gak sunset ya sunrise, apalagi sambil mantai. Wah gokil sih perfect life deh kalo menurut gue. So, ini beberapa tangkapan foto dari layar hape yang menunjukkan keindahan dan juga keseruan camping bersama teman- teman di Nangorak camp.

The peeps:
Bonus: pemandangan di sebuah desa sebelum memasuki kawasan camping.
So far, tempat ini sangat bagus banget untuk sweet escape nge-camp, olahraga trekking bukit, dan kalo di musim hujan, kalian juga bisa pergi ke air terjun di sekitar base camp tersebut. Paket lengkap kan dengan harga hanya 10rb/kepala. Warung & tempat mandi serta mushola juga tersedia kok. Oiya, untuk alat camp usahakan sudah dibawa sendiri ya. Sebenernya disana juga ada sih menyewakan alat camp. Tapi lebih seru ketika kita sudah membuat list dan membawa hal yang ada di list tersebut. It's kind of satisfying. Dan yang perlu diingat, jangan sampe meninggalkan sampah sedikit pun ya disini, gak disini aja sih tapi dimanapun kalian berada. Coba dibawa dulu sampahnya sampe menemukan tempat sampah. It's a not a hard thing but can make a big impact to our environment.

Thank you Guys for an amazing camping I've ever had!
Share:

Wednesday, May 29

Bukber Angkatan

Tepat hari senin pagi, gua dapet email dari beasiswa Astrafirst untuk mengikuti psikotest di gedung astra dan jadwalnya Selasa pagi jam 8.45.  Lokasinya di daerah Soekarno Hatta, Bandung. Gua antara mager dan pengen banget ikutan test ini. Magernya karena lokasinya lumayan jauh brow dari Jatinangor, gatau dah itu daerah apaan dan pengen bangetnya itu ya buat pengalaman aja, udah lama gapernah ikutan psikotest lol. 

Selasa paginya, gua gedebukan tuh abis sahur baru update CV habis itu cari tempat print. Baru berangkat dari Jatinangor 7.30 dan sesuai estimasi google maps bakal sampai ditempat pukul 08.45. Artinya pas banget walaupun mepet. Gua ngebut parah melawati Jl. Soekarno Hatta. Awalnya seneng banget jalanan selancar itu tapi pada akhirnya macet coy, sempet stuck beberapa menit, dan Gmaps pun menunjukan perubahan estimasi waktu sampai yang lebih lama. Cukup panik, dan mikir gabakal tenang dan khusuk test psikotest tapi telat, takut malah kelabakan sendiri dan akhirnya melihat ke jalur sebelah kanan kok agak lancar - lancar aja gitu  dan ada cukup banyak motor juga yang lewat. Akhirnya tanpa pikir panjang gue cus tuh ke jalur sebelah, karena pembatasnya lagi kebuka bersama beberapa motor lainnya. Yes. itu jalur cepat untuk mobil. Gua ngebutin aja tuh terus sambil bolak balik check Gmaps dan akhirnya gua sampe gedung astra jam 8.59, gua kira udh pada persiapan ngerjain ya. Eh taunya baru perkenalan2 tentang astranya & ternyata mulai test jam 10:) gua udah bertaruh nyawa itu di jalan.

Long story short, gua ketilang. Ternyata jalur yang gua ambil tadi adalah jalur cepat khusus mobil. Gua melakukan hal yang sama saat perjalanan balik masuk ke jalur cepat. Ini karena keinginan pribadi untuk menghindar dari buka puasa di jalan antah brantah sih, oiya kebetulan gua juga ada jadwal buka bersama angkatan hari itu. So yeah I did the wrong way again. Jadi waktu di lampu merah seharusnya motor itu muter balik, tapi gua lurus aja sampe akhirnya diberhentiin. Polisi senior itu nyetop gua dan menggiring gua buat ke sebuah lahan kosong di pinggir jalan. Awalnya gua diminta stnk & sim, terus suruh pilih yang mana yg mau ditahan. Gua milih stnk sih waktu itu.

Dengan penuh rasa kesal dan capek, alhamdulillah gua tepat dateng di lokasi bukber 10 menit sebelum adzan. Udah banyak orang ngumpul, kayaknya hampir lebih dari 3/4 total angkatan pada dateng. Kondisinya waktu itu orang - orang lagi pada mau ngambil makanan masing - masing. Bukber ini banyak yang dateng karena ketua angkatannya nya hebat sih persuasi anak buahnya untuk dateng dengan iming - iming bukber terakhir. Oke bener sih, tapi keterlaluan banget kalo sampe entah di tahun berapa angkatan ini gapernah melakukan buka bersama sekalipun. Tentu harapannya ya semoga bukber ini selalu menjadi agenda rutin setiap tahunnya.

Buat gua moment ini berharga karena sebagai tali silaturahmi dari teman - teman pertama saat di kuliah. Temen kelas, temen proker, temen himpunan, temen main, dan teman di berbagai aspek. Dari sini sudah terlihat ya, adanya berbagai macam peer group dalam angkatan. Menurut gua hal tersebut wajar, karena tiap orang tentunya dalam menjalin hubungan khususnya pertemenan didasari oleh faktor kesamaan tertentu sehingga mereka akan mencari kenyamanan pertemanan berdasarkan sebuah kesamaan. So, terjadilah berbagai macam group dengan ciri khasnya masing - masing.

On top of that, bukber ini pas banget mengumpulkan teman - teman yang udah jarang ketemu. Maklum, sebagai mahasiswa tingkat atas yang mata kuliahnya sudah tinggal sedikit, akhirnya di kampus pun udah gak full. Ada juga sih yang emang jarang ngampus dari awal jadi jarang juga ketemunya hahah. Apalagi semester depan udah resmi masuk ke jenjang tingkat akhir, pastinya udah bakal tambah jarang ketemu. Karena bukber merupakan moment yang bisa dibilang sakral, sayang banget dong kalo gak diabadikan momentnya. Nah, ini beberapa foto wajah manusia yang belum mengenal lebih jauh tentang skripsi.

 





Mohon maaf lahir dan bathin guys. Selamat hari Lebaran. Semoga ibadah puasa kita menjadi lebih sempurna dari tahun-tahun sebelumnya ~ agespair 2016.
 


Bonus surat tilang:

Share: