Indonesia, sebuah negeri yang memiliki kepulauan yang sangat luas. Terdiri dari gugusan pulau yang membentang dari Sabang hingga Marauke. Kepulauan yang indah dan juga asri menjadi ciri khas dari tiap pulau yang terdapat di Indonesia. Banyak sekali pulau - pulau dengan keindahanya menarik para wisatawan untuk dikunjungi. Salah satunya pulau Belitung. Ya, Belitung yang terletak paling timur bagian sumatera memiliki berbagai keindahan alam yang ditawarkan. Pada pos kali ini i will let you to know my experience visiting one of the beauty islands which is Belitung.
(16 April)
At 4 a.m. i left my home to the airport. It's super early morning! but the benefit is no fucking traffic. My flight was on schedule at 6.00 a.m luckily it wasn't delay. Only took less than an hour to landing in Belitung airport. Heres the view from my plane window: It's cloudy.
Arrived in Belitung. Cant wait to xplore this island. Tanjung Pandan, which is the capital of the city. Because we haven't had breakfast yet, kita mampir ke sebuah kedai favorit yang menjual Mie Belitung. Kedai makan favorit tersebut adalah "Mie Belitung Atep" katanya sih salah satu kedai favorit di Belitung. Sekilas memang terlihat seperti bakmi biasa, namun yang membedakannya adalah cita rasanya yang nikmat. Cukup merogoh kocek harga 15k dapat langsung menikmati mie yang dicampur dengan ketimun, kentang, emping dan kuah kental berbahan udang. heres the pap -
Setelah makan, perjalanan kami lanjutkan untuk mengunjungi daerah Belitung Timur yang ditempuh dengan jarak +-75 km dari pusat kota Tanjung Pandan. Tempat pertama yang kami kunjungi yaitu SD MUHAMMADIYAH GANTUNG. Yep bangunan ini pasti udah ga asing lagi bagi kalian. Bangunan yang dulu dijadikan replika tempat belajar oleh ikal dan kawan-kawan sekarang berkembang menjadi tempat wisata yang memiliki nilai sejarah. Tidak banyak yang dapat diliat dari sekolah ini, karena hanya terdapat 2 sekat kelas dan segelintir perlengkapan kelas menghiasi bilik tersebut. Hamparan pasir putih dan diselingi beberapa pohon disekitar pakarangan layaknya mempertegas situs peninggalan sekolah ini. Dari bangunan ini kita dapat membayangkan bagaimana kondisi sekolah-sekolah yang ada di pelosok tanah air. Ini hanya satu contoh kecil dari sekian banyak sekolah yang ada. Lagi-lagi saya harus lebih bersykur sudah mendapatkan fasilitas sekolah yang memadai:)
Next, kurang lebih 15 menit perjalanan dari sekolah, kami tiba di Museum Kata Andrea Hirata. Pada dasarnya museum ini hanya sebuah bangunan rumah tradisional berkhmelayu tepat disebuah pedesaan Gantong. Kekhasan dari museum ini adalah terpampangnya berbagai macam karya sastra dari berbagai renowned author Indonesia. Banyak sekali kata-kata khas dari author yang bisa memotivasi semangat dalam menjalani hidup. Di berbagai sudut ruangan juga diselingi frames dari scene Laskar Pelangi yang gambarnya sangat bermakna. Pengunjung tidak dipungut biaya untuk memasuki museum ini, hanya saja apabila kita mendukung untuk membangun museum ini, bisa merogoh kocek seikhlasnya. Overall museum ini sangat unik sekali, kesederhanaan yang dibuat memiliki arti bagi pengunjung yang datang.
Jadi kurang lebih gambaran jalan di Belitung seperti ini. Jalanan besarnya hampir semua sudah di aspal, banyak pekerja-pekerja juga yang sedang membereskan pengaspalan di beberapa ruas jalan besar. Namun disini sangat minim bangunan dan tidak ada kata macet. Kanan kiri masih ditinggali perkebunan maupun semak belukar yang sesekali didiami rumah-rumah warga dan banyak juga titik bekas tambang timah.
(17 April)
Saatnya menjelajah lautan Belitung. Hoping Island! Yep tema perjalanan hari ini. Start dari Tanjung Kalayang untuk sewa kapal sekitar 400k – 500k untuk 5-10 orang. Dan sudah diantar ke berbagai pulau - pulau yang biasanya dikunjungi oleh wisatawan. Makanya kalo mau hoping island, sebaiknya ramai-ramai biar share cost hehe. Nah ini di bibir pantai banyak kapal yang sudah ready mengantar penumpang untuk mengarungi lautan Belitung.
Pulau pertama yang dilewati yaitu pulau burung (sorry no pic im so busy with the atmosphere at there) FYI, memang di pulau kecil itu ada batu yang mirip dengan burung. tapi sayang banget im not going to there. As replacement, I have a picture that shows the power of blue.
Pulau Kedua yaitu Pulau Batu Berlayar. Disini sempat turun untuk merasakan bagaimana berdiri di pulau yang mungil dan melihat lebih dekat bebatuan nan indah yang terdapat di pulau ini. Tidak heran Belitung menjadi tempat wisata favorit karena menyimpan banyak sekali keindahan alam di dalamnya. Makanya sayang sekali kalo tidak mengabadikan momen keindahan ini.
Pulau Ketiga adalah identiknya Belitung. Pulau Lengkuas, well memang dari kejauhan beberapa ratus meter sebelum pulau sudah terlihat sebuah mercusuar putih yang kokoh berdiri diujung sana. Setibanya di pulau itu, gw sangat terpukau atas keindahan yang disuguhkan oleh pulau tersebut. Pantai pasir putih dengan biru segar laut ditambah hiasan bebatuan besar sangat memanjakan mata kala itu. Kesan pertama saat melihat mercusuar directly “wtf setinggi ini? Pasti bakal keren di atas sana!” Punya impian kalo liat mercusuar entah itu di travelblog atau tv, harus bisa nyampe right at the top. Dan ternyata alhamdulillah terkabul meskipun gua salah taktik & there is “mistis” experience that I've got. What a precious moment!
Looking new hope in natuna sea. You will say this is wonderful, won’t you?
Habis itu kita lanjut 1 pulau lagi untuk have a lunch. Terdapat gazebo besar yang memang digunakan para wisatawan untuk beristirahat ataupun bersantap makanan. Karena menggunakan tour, kami sudah disiapkan every little things. Tentu saja makanan kali ini berbau seafood. Pas lagi makan ini kejadian gak enak terjadi, flight schedule yang harusnya besok pukul 4 p.m dimajukan menjadi 7 a.m due to citilink’s operations. Good, padahal besok masih ada beberapa tempat lagi yang harus dikunjungi malah gajadi. The view:
Tak lama kemudian kita kembali lagi ke tempat pemberangkatan awal (Tanjung Kalayang) dan menandakan hoping Island pun berakhir.
Setelah itu, kita mengunjungi Bukit Berahu. Untuk mencapai bukit ini, diperlukan keuletan supir untuk menanjak bukit ini. Disini terdapat resort dan restaurant yang menyediakan berbagai macam pilihan makanan & minuman. Pemandangan yang diperlihatkan bukit ini sangatlah impresif. Biru laut yang membuat hati menjadi tentram dan desiran angin yang memberi kesan sejuk. Kita dapat melihat luasnya lautan sampai berpuluh km disana.
Satu destinasi terakhir sebelum mengakhiri trip di Belitung kali ini adalah Pantai Tanjung Tinggi. Pantai yang dijadikan sebagai tempat syuting film Laskar Pelangi ini memang menakjubkan. Seperti halnya dengan pantai lain, batuan besar yang tersebar di beberapa titik pantai menghasilkan sebuah keindahan yang luar biasa. Banyaknya batuan granit hitam ditambah hamparan pasir putih dan juga beningnya biru laut membuat semakin mager untuk move dari tempat yang bagus ini. Rasanya ingin sekali membawa batuan itu untuk pajangan dirumah..... walaupun gak mungkin karena besar. hehe
Malam harinya kami menikmati makan malam di Ruma Makan Belitong Timpo Duluk. Kita bacanya tempo dulu aja ya. Terletak masih di Kota Tanjung Pandan. I higly recomended this restaurant karena tempatnya yang pas banget buat merasakan sensasi berada di jaman dulu, selain itu juga masakan yang disajikannya pun enak. Di dalam restaurant juga terdapat beberapa benda-benda antik yang sengaja dipasang untuk menarik hati konsumen. meja kursi dan juga peralatan yang didesain sedemikian rupa membuat konsumen betah untuk menyantap makanan khas setempat. Hiasan tempo dulu yang menempel di dinding dan sangat menarik untuk diabadikan melalui kamera smartphones.
Such a very tired day.
But it means what u got is balance for what you see. The beauty of this island will be reminded in my heart. Hoping someday i'll back soon to Belitung (cuz there are still lot of places that i havent visited yet). Wait for me belitung!
(18 April)
6.30 a.m kami check out dari hotel menuju airport. The aircraft was already parked in the taxiiway. Berat hati rasanya untuk meninggalkan this beautiful island...
0 comments:
Post a Comment